Doktor Seni Rupa dan Desain

Di tahun kedua, mahasiswa melakukan penelitian disertasi secara mandiri serta menuliskan hasil penelitian dalam bentuk draf disertasi

Mahasiswa melanjutkan proses penelitian dan penulisan draf disertasi dan di akhir tahun ketiga, mahasiswa akan melakukan sidang tertutup serta sidang promosi. Gelar doktor diberikan setelah mahasiswa mampu menunjukkan penguasaan pengetahuan secara mendalam, menunjukkan kemampuan dan keterampilan meneliti secara mandiri, serta menghasilkan penelitian yang orisinil.

1. BRICOLAGE, Konstruk Visual Karya Seni Lukis di Era Digital oleh Oco Santoso
2. Analisis Perilaku Konsumen untuk Makan di Luar sebagai Basis Prediksi untuk Pengembangan Tempat Makan Baru di Masa Post-Covid19 oleh Niken Savitri Anggraeni
3. Rekontekstualisasi Makna Fotografi Analog di Era Digital melalui Perspektif Fenomenologi Hermeneutika oleh Yurif Setya Darmawan
4. Identitas Perempuan Jawa dalam Lukisan Damar Kurung oleh Aniendya Christianna
5. Spiritualitas Motif Poleng dalam Budaya Bali Kontemporer oleh Arya Pageh Wibawa
6. “Padung-Padung sebagai Materialisasi Transformasi Citra Elite Perempuan Karo pada Tahun 1870-1940” oleh Ariani
7. Desain Busana Adaptif Sebagai Terapi Fungsional dengan Nilai Ramah Budaya oleh Vera Utami Gede Putri
8. Motif Wastra Pucuk Rebung Sebagai Bentuk Transformatif dari Nekara Dongson Heger I di Kepulauan Sumatera oleh Tengku Ghassany
9. Mapag Toya Ditinjau dari Aspek Makna: Perancangan Media Baru (Sistem Informasi Visual Terintegrasi) di Museum Subak Tabanan oleh Maria Josef Retno Budi Wahyuni
10. Pola Proksemik Pada Iklan Ambient Media dan Penggunaannya dalam Proses Kreatif Iklan oleh Firmanda Satria
11. Literasi Visual Kaitannya dengan Media Pembelajaran Digital E-Learning pada Jenjang Pendidikan Tinggi Seni Rupa dan Desain (Studi Kasus FSRD Universitas Kristen Maranatha) oleh R.A. Dita Saraswati
12. Bentangan Imajiner Rekonstruksi Fotografis dalam Budaya Pasca Realitas oleh Deden Hendan Durahman
13. Dekonstruksi Visualitas Narasi Visual Komik Sejarah “Merebut Kota Perjuangan 1985” oleh Triyadi Guntur Wiratmo
14. Deformasi Tubuh sebagai Refleksi Antroposen dalam Karya Melalui Pendekatan Seni Ekologis dan Metode Interdisplin (Otonom, Kolaboratif, Kolektif) oleh Asmudjo Jono Irianto
15. “JALUR JALAR: Seni Rupa di Era Sains dan Teknologi” oleh Rizki Akhmad Zaelani
16. Imajinasi dan Imajinal: Kajian Fenomenologi Hermeneutik Terhadap Dua Bentuk Proses Kreasi dalam Seni oleh Alfathri Adlin

1. Aspek Sakralitas pada Gereja Santo Yoseph Denpasar dengan Pendekatan Estetika oleh Carina Tjandradipura
2. Pedati Gede Pekalangan sebagai Inspirasi Perancangan dalam Skema Kustom Kulture Cirebon” oleh Hendhy Nansha
3. Relasi Konsep Estetik Ruang pada Bangunan Dalem Keputren dengan Nilai Perempuan Jawa di Pura Mangkunegaran Surakarta oleh Dhian Lestari Hastuti
4. Sistem Tanda di Kawasan Gunung Sewu Unesco Global Geoparks oleh Diah Natarina
5. Representasi Nawa Gapura Marga Raja sebagai Rujukan Identitas Gerbang Masa Kini di Cirebon oleh Fadhly Abdillah
6. Studi Uncanny pada Seni Pertunjukan Ondel-Ondel Betawi dengan Penerapan Teknologi Virtual Reality oleh Ferric Limano
7. Representasi Kosmologi Sosok Bundo Kanduang pada Interior Rumah Gadang di Wilayah Sungai Puar dalam Konteks Relasi Gender oleh Rosalinda Wiemar
8. Kajian Estetik terhadap Konsep Desain Bauhaus di Indonesia (Studi Kasus Desain Periode Tahun 1970-1980) oleh Christophera Ratnasari Lucius
9. Visualisasi Dewaraja pada Busana Arca Pendharmaan Era Majapahit (Abad 14-16 M) oleh Waridah Muthi’ah
10. Representasi Identitas melalui Adaptive Reuse Warisan Budaya Tak teraga dalam Konservasi Kota Sawahlunto oleh Maya Rosa